RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Apakah anda seringkali merasa lepas kendali? Hal ini pastinya berbahaya bagi kesehatan mental kita. Mengingat dampaknya juga bisa merugikan diri sendiri dan orang disekitar kita. Lepas kendali dalam konteksnya sangat luas dan komprehensif, salah satunya gampang terpengaruh dan susah mengontrol diri, Kamis (14/3/2024).

Lepas kendali pada umumnya seseorang sulit mengontrol dirinya dalam hal apapun, tergerak akan hasrat, nafsu, dan ego tanpa memikirkan konsekuensi dibaliknya. Efek paling berbahaya adalah kita akan kehilangan diri sendiri.

Orang yang bisa mengendalikan diri dengan baik akan mudah sukses dimasa yang akan datang. Karena, selama hidup, mereka bisa menunda aktivitas kesenangan untuk belajar dan menggapai kesuksesan.

Mereka bisa melawan hal negatif dengan pengendalian diri yang baik ke arah positif. Orang yang bisa mengendalikan diri juga memiliki pendirian yang kuat karena bisa menahan diri untuk menghindari sesuatu yang buruk.

Didalam buku “Instant Mood Fix” yang diterjemahkan ke Bahasa Indonesia “Cara Cepat Memperbaiki Mood” yang ditulis oleh Dr. Olivia Remes akan memaparkan strategi serta solusi untuk mengatasi lepas kendali.

Strategi Pengendalian Diri Yang Baik :

  1. Ubah Lingkungan Kita, ketika dorongan hati muncul dan sulit untuk mengendalikan diri ada baiknya untuk hindarkan objek godaan disekitar. Berbagai benda yang masuk kedalam bidang penglihatan akan memengaruhi kita. Benda yang menjadi fokus kita, yang dipikirkan, pada akhirnya yang kita inginkan.
  2. Melatih Keteguhan Hati, penelitian membuktikan bahwa pada awalnya berusaha mengendalikan diri, rutin, dan konsisten akan terasa sulit. Namun, jika gigih dan keteguhan hati yang tinggi akan memberikan efek positif pada semua bidang kehidupan.
  3. Fokus Pada Keuntungan Jika Menghindari Sesuatu, berusaha untuk memaksa diri untuk melakukan sesuatu akan berefek benturan batin dalam diri kita. Untuk itu, ubah fokus agar lihat keuntungan jika menghindarinya. Sehingga kita bisa membiasakan diri untuk melakukan aktivitas scara berulang karena fokus kita mengarah kepada keuntungan untuk menghindarinya.