RAKYAT.NEWS, HEALTH – Vitamin D adalah nutrisi penting yang memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan yang optimal. Ini tidak hanya membantu penyerapan kalsium dan fosfor tetapi juga penting untuk kesehatan tulang, fungsi otot, dan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, kekurangan vitamin D dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai penyakit menular, termasuk infeksi saluran pernapasan, tuberkulosis, dan infeksi virus. Pada artikel ini, kita akan mengeksplorasi penyebab dan akibat kekurangan vitamin D pada penyakit menular.

Penyebab Kekurangan Vitamin D pada Penyakit Menular

Selama bertahun-tahun, beberapa penelitian telah menetapkan bahwa kadar vitamin D lebih rendah pada pasien dengan penyakit menular dibandingkan dengan mereka yang tidak. Salah satu penyebab utama defisiensi vitamin D pada penyakit infeksi berkaitan dengan patofisiologi penyakit itu sendiri. Misalnya, tuberkulosis paru dan infeksi pernapasan lainnya dapat secara langsung memengaruhi fungsi paru-paru, yang dapat menyebabkan penurunan kadar vitamin D.

Selain itu, penyakit menular tertentu dapat menyebabkan penurunan penyerapan, transportasi, atau konversi vitamin D menjadi bentuk aktifnya. Misalnya, penyakit hati atau ginjal kronis dapat mengganggu konversi vitamin D menjadi bentuk aktifnya, yang menyebabkan kadarnya rendah dalam tubuh.

Selain itu, obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan penyakit menular juga dapat mengganggu metabolisme vitamin D. Misalnya, obat antijamur dan antivirus sering menyebabkan kekurangan vitamin D, karena mengganggu sintesis dan metabolisme vitamin D.

Konsekuensi Kekurangan Vitamin D pada Penyakit Menular

Kekurangan vitamin D telah dikaitkan langsung dengan peningkatan risiko berbagai penyakit menular. Sistem kekebalan membutuhkan vitamin D untuk berfungsi optimal, dan rendahnya tingkat nutrisi ini dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi.

Penelitian telah menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan pernapasan, meningkatkan risiko infeksi pernapasan seperti influenza, pneumonia, dan tuberkulosis. Selain itu, kekurangan vitamin D dapat berdampak pada keparahan dan durasi infeksi ini, menyebabkan pemulihan lebih lambat dan peningkatan risiko komplikasi.