MAKASSAR – Terkait dengan peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron, Dinas Kesehatan Kota Makassar menggenjot dan lebih memperketat protokol kesehatan (Prokes) sesuai dengan arahan Presiden RI.

Kasie PTM dan Keswa Dinkes Kota Makassar, Ado Novrisa mengatakan, bahwa vaksinasi harus lebih dimasifkan karena gejala Covid yang belum divaksin dan telah menerima vaksin itu berbeda.

“Tingkat keparahan orang yang divaksinasi dan tidak vaksinasi itu berbeda, jadi mayoritas orang vaksinasi gejalanya cenderung ringan dan sedang, sedangkan yang belum tervaksinasi itu berat. Jadi arahan pak Presiden genjot vaksinasi dan memperketat prokes,”kata Ado Navrisa saat diwawancarai oleh wartawan rakyatdotnews, Senin (08/02/2020).

Baca juga: 2 Imbauan agar Warga Tidak Tertular Virus Omicron

Ia juga mengatakan, selain menggenjot vaksinasi dan prokes, testing juga harus lebih dimasifkan oleh tenaga kesehatan.

“Berdasarkan arahan pak wali adalah memasifkan testing, jadi sekarang itu kita lakukan apabila ada satu yang terkonfirmasi, tenaga kesehatan yang di puskesmas akan diturunkan untuk mencari minimal 15 kontaknya dan semua kontak ini di tes lagi,” lanjutnya.

Baca juga: Virus Omicron Masuk Indonesia, Kasus Pertama di Wisma Atlet

Selain itu, ia juga menjelaskan, bahwa vaksin ini sangat dibutuhkan oleh tubuh karena virus varian Omicron penyebarannya sangat cepat.

“Virus varian Omicron mempunyai gejala ringan namun mempunyai penularan yang sangat cepat sehingga orang yang belum ada perlindungan vaksinnya sangat rentang,” lanjutnya.

Baca juga:Cerpen: Wuhan dan Corona Virus

Sementara itu, capaian vaksinasi untuk Kota Makassar Senin malam sebanyak 90,21 persen dan untuk capaian pada usia langsia yaitu 49,35 persen.

Saat ini, untuk kasus virus Corona varian Omicron di Indonesia sendiri telah mencapai 69 persen pasien yang meninggal dunia dan merupakan pasien yang belum divaksin secara lengkap.