MAKASSAR – Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Erlina Burhan menjelaskan, gejala yang ditimbulkan pada pasien Covid-19 varian Omicron lebih ringan daripada vasien varian Delta, hal tersebut yang memengaruhi pasien varian Omicron bisa lebih cepat sembuh.

Baca Juga: 2 Imbauan agar Warga Tidak Tertular Virus Omicron

Dalam webinar ‘Jangan Lengah, Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Untuk Mencegah Penularan Covid-19’ Erlina juga mengungkapkan pengamatan pada pasien Omicron biasanya sudah pulih pada hari kelima sampai ketujuh namun tetap harus menjalani isolasi selama 10 hari.

“Tetap acuan kita, baik pasien Omicron ataupun Delta tanpa gejala harus menjalani isolasi 10 hari. Sementara pasien Covid-19 dengan gejala harus 10 dan ditambah 3 hari bebas gejala,” ujarnya, Kamis (3/2/2022).

Berdasarkan data yang Ia paparkan pada 43 kasus Omicron di Amerika Serikat per tanggal 1-8 Desember 2021, laporan dari 37 pasien simptomatik atau bergejala mengalami batuk 89 persen, fatigue 65 persen, hidung tersumbat 59 persen, demam 38 persen, mual 22 persen, sesak napas 16 persen, diare 11 persen dan anosmia 8 persen.

Sementara itu, Erlina juga menjelaskan bahwa dari pengamatan pada 17 pasien probable Omicron dan Omicron RSUP Persahabatan, sebanyak 65 persen bergejala ringan, batuk kering 63 persen, nyeri tenggorokan 54 persen, pilek 27 persen, sakit kepala 36 persen serta demam 18 persen.

Sedangkan Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), siti Nadia Tarmizi melaporkan, Rabu (2/2), kasus positif varian Omicron yang terjadi di Tanah Air mencapai angka 2.980 kasus. Namun, kabar baiknya ada 1.100 kasus varian Omicron yang telah dinyatakan sembuh.

“Dari total tersebut 1.100 orang telah dinyatakan sembuh,” jelasnya.

Baca Juga: Lagi Viral, Jurnalis Senior Dituding Melindungi Pelaku Kekerasan Seksual

Nadia juga mengungkapkan disiplin protokol kesehatan (prokes) dengan menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) melakukan vaksinasi serta mengurangi mobilitas menjadi fokus utama dalam mengendalikan laju kasus Covid-19 varian Omicron.